Analisis Materi Sejarah Islam di MTs
Analisis
Materi Sejarah Islam di MTs
Mukimin[1]
Abstrak : Islam telah mencatat banyak hal dalam perjuangannya, sejak masa
nabi hingga modern. Islam juga menadapatkan prestasi yang begitu besar mengubah
kondisi dunia. Sehingga dikenal denagn tiga periodisasi Periode Klasik (650-1250), Priode Pertengahan (1250-1800), Periode Modern
(1800 M – Sekarang).
Yang bermula dari Nabi Muhammad sebagai Rasul-NYA sebagai pembawa syariat
sampai saat ini bisa merasakan bersama. Itu semua terjadi bukan atas dasar
kebetulah akan tetapi hal itu penuh dengan perjuangannya. Oleh sebab itu kita
perlu mengambil ibroh sebagai wahana menambah khazanah wawasan kita
sebagai pijakan kita dimasa mendatang.
Kata
Kunci : Sejarah, Peradaban, Kebudayaan, Islam
Pendahuluan
Sejarah
Peradaban dan Kebudayaan Islam yang telah lalu menjadi catatan penting untuk
ummat Islam sebagai pandangan dan `ibrah untuk kedepannya dan merupakan
hal penting dalam perjalanan umat muslim, sebagai bentuk pembelajaran. Oleh
sebab karenannya umat islam seharusnya tidak hanya banggaa oleh kisah kejayaan
dimasa lalu akan tetapi juga harus dijadikan pijakan untuk perkebangan dimasa
mendatang. Juga tidak hanya terbelenggu oleh kondisi terpuruk dimasa lalu,
sehingga kita menjadi tidak memiliki rasa percayay diri. Sejarah tidak hanya
sekedar catatan atau kenangan belaka yang tidak memiliki korelasi dalam
perkembangan kehidupan kita. Akan tetapi memiliki kontribusi strategi untuk
kita bisa melakukan perubahan dimasa mendatang.
Pengertian Sejarah
Menurut Williyam H. Frederick dan
Soeri Soeroto (ed) Sejarah berasal dari bahasa arab “Syajaratun” artinya
Pohon. Apabila digambarakan secara
sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki cabang dan ranting,
bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan
tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat, yang
berasal dari bahasa arab.[2]
Bersamaan dengan masuknya budaya
Barat kedunia Islam, diadobsilah beberapa kata dalam bahasa asing yang ekuivaln
dengan makna sejarah, Sejarah disebut histoire (Prancis), historie (Belanda),
dan history ( Inggris), kata tersebut berasal dari Yunani, istoria yang
berarti ilmu. Dan dalam bahasa Arab dikenal dengan tarikh, yang berasal
dari akar kata ta’rihk dan taurikh yang berarti pemberitahuan
tentang waktu.[3]
Moh. Ali Menegaskan bahwa sejarah
merupakan tiga hal yang bulat meliputi:
a.
Kejadian
peristiwa seluruhnya berhubungan dengan yang nyata dalam manusia.
b.
Cerita
yang tersusun secara sistematis dari kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa
umum dan
c.
Ilmu
yang bertujuan menyelidiki perkembangan negara-negara, peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian lampau.[4]
Sejarah juga
di definisikan sebagai catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau (event the
past). Ibnu Khaldun mendefinisikan sejarah adalah catatan tentang masyarakat
atau peradaban dunia pada perubahan-perubahan yang terjadi pada watakn manusia
seperti keramah tamahan, solidaritas golongan; tentang revolusi dan
pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan rakyat lain dengan akibat
timbulnya beberapa kerajaan dan negara dengan tingkah bermacam-macam; tentang
bermacam-macamnya kegiatan dan jabatan seseorang, baik untuk mencapai penghidupan
maupun dalam berbagai ilmu pengetahuan; dan pada umumnya, tentang perubahan
yang terjadi pada watak masyarakat.[5]
Menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran
masa lau tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun
secara ilmiyah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran
dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah
berlalu itu.[6]
Dalam setiap pengertian sejarah di atas
ternyata masih sangat terlalu luas sehingga perlu adanya pembatasan-pembatasan. Oleh karenanya, sejarah harus diartikan sebagai tindakan
manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan pada tempat
tertentu. Dengan demikian, muncullah kajian sejarah suku bangsa tertentu, di
tempat tertentu, atau pada zaman tertentu seperti sejarah bangsa Eropa, sejarah
Yunani, sejarah Islam, dan lain-lain.
Selanjutnya dalam sejarah juga memilki nilai dan arti yang dibentuk dan
membentuk manusia itu sendiri. Menggunakan sejarah sebagai pegangan akan
menimbulkan beberapa analisis dalam suasana budaya sejarah tersebut.[7]
1. Metode Sejarah
Metode sejarah adalah proses menguji dan
menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.[8]
a. Metode Penggalian Sejarah
Penggalian sejarah pada umumya menggunakan
metode lisan, observasi, dan dokumenter.
b. Metode Penulisan Sejarah
Dalam penulisan sejarah pada umumnya menggunakan metode deskriptif,
komparatif, dan analisis sintesis.[9]
Untuk mendapatkan data histori yang akurat
maka dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung yang akan memperkuat
keberadaan sejarah.
Ilmu
yang dibutuhkan dalam ilmu sejarah dibagi menjadi dua bagian:
a.
Ilmu-ilmu
Dasar Sejarah (auxillary disciplines)
Ilmu-ilmu
dasar sejarah meliputi paleografi, diplomatik, epigrafi, kronologis,
sigilografi, heraldry, numismatic, geneologi.
b.
Ilmu-ilmu
Bantu Sejarah (auxillary sciences)
Ilmu-ilmu
Bantu Sejarah meliputi geografi, sosiologi, antropologi, arkeologi, ilmu
sejarah.
Sejarah peradaban merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang
telah dipikirkan dan dikerjakan di lapangan peradaban pada masa lampau. Sejarah peradaban itulah yang mengurai masa lalu
dan masa sekarang. Sehingga dari beberapa uraian tersebut perlu diklasifikasi
bagian-bagian yang positif dan negatif. Terutama di era global ini dituntut adanya peradaban
yang mampu think international and act national.
Oleh karenanya sejarah peradaban Islam erat kaitannya dengan beberapa ilmu,
antara lain adalah geografi, sosiologi, antropologi, analogi, dan ilmu sejarah.[10]
2. Periodisasi Sejarah Islam
Periode sejarah peradaban Islam dibagi menjadi tiga
yaitu; periode klasik, priode pertengahan, dan priode modern.
a. Periode Klasik (650-1250)
1) Masa Kemajuan Islam
Pada masa kemajuan Islam ini dihuni oleh a) Khulafa Al Rasyidin
(632-661), b) Dinasti Umayyah (661-750), c) Dinasti Abbasiyah (750-1250). Periode dari masa kemajuan ini selama 600 tahun. Dari tiga dinasti tersebut banyak kontribusi
berbagai bidang yang diberikan untuk kemajuan Islam itu sendiri diantaranya bidang keagamaan keagamaan, administrasi, ekonomi, keilmuan, pendidikan dan
perdaban dan kebudayaan. Namun dari kesemua itu tidak lepas pula dengan konflik
baik internal ataupun eksternal.
Dari segi keagamaan, misalnya pengumpulan dan penulisan Al-Quran di masa Khulafa al-Rasyidin, pengumpulan dan penulisan hadits di masa
dinasti Abbasiyah, serta dakwah menyebarkan ajaran Islam. Dari segi
administrasi misalnya yang telah dilakukan pada masa dinasti Amawiyah. Beberapa kontribusi dari tiga priode tersebut mampu memasuki
kejayaan di seluruh penjuru dunia.[11]
2) Masa Disintegrasi (1000 – 1250
M)
Masa
disintegrasi dalam arti perpecahan politik dan sulitnya mempersatukan dunia
Islam yang sangat luas dengan pusat pemerintahan di Baghdad. Sebenarnya
disintegrasi ini sudah terjadi pada akhir zaman Bani Umayyah. Namun puncaknya
ada ketika dinasti Abbasiyah. Beberapa daerah yang jauh dari pusat pemerintah
di Damaskus mulai menjauh dan memisahkan diri dari kekuasaan khilafah dan
menjadi dinasti-dinasti kecil diantaranya adalah dinasti Idris oleh Idris bin
Abdullah, dinasti Aghlabi oleh Ibrahim bin Aghlabi, dinasti yang didirikan
Ahmad Tulun, dinasti Ikhsyid di Mesir, dinasti Buwaihi oleh Ahmad bin Buwaihi,
dinasti Saljuk setelah Buwaihi, di Spanyol oleh Abd Rahman dari dinasti
Amawiyah dan lain sebagainya.[12]
Dari semua dinasti-dinasti kecil itu
ternyata merupakan tentara pengawal khalifah di masa Abbasiyah. Hal ini
merupakan sebuah pemberontakan yang selanjutnya dilakukan oleh Syi`ah. Aksi
pertentangan Syi`ah ini dimulai dengan pemberontakan kaum Zanj (budak Afrika
yang bekerja di pertambangan di Irak di bawah pimpinan Ali bin Muhammad.[13]
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa
disintegrasi dalam politik menyebabkan disintegrasi peradaban, kebudayaan
bahkan juga agama. Dampak negatif itu menunjukkan sikap eksklusif, egois,
saling menjatuhkan dan merendahkan satu sama lain. Namun dari disintegrasi itu
ternyata ada sisi positifnya yaitu munculnya bermacam-macam peradaban dan
kebudayaan dari daerah kecil itu dengan berlomba-lomba untuk menunjukkan kehebatan
masing-masing kelompok, seperti halnya di Kairo, Cordova di Spanyol dan
lain-lain.[14]
b. Priode Pertengahan (1250-1800)
1) Masa Kemunduran I (1250-1500 M)
Masa ini merupakan hancurnya
kejayaan Islam dimulai dengan munculnya Jengiz khan yang berasal dari Mongolia
yang menyerang satu persatu kerajaan Islam. Penyerangan tersebut berlanjut
sampai pada ke Eropa dan Asia secara turun menurun oleh anak turunnya. Namun
goncangnya kejayaan tersebut, Jengiz khan bukan satu-satunya faktor, selain itu ada perebutan kekuasaan
antara sesama dinasti dinasti kecil, contohnya saja di Mesir, Khilafah
Fatimiyah digantikan oleh Salah Al Din yang mengembalikann kembali ajaran
Sunni.[15]
2) Masa Tiga Kerajaan Besar
a) Fase Kemajuan (1500-1700)
Fase kemajuan Islam II ini ada pada tiga kerajaan besar yaitu kerajaan
Ustmani di Turki, kerajaan Syafawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India. Tiga kerajaan besar ini banyak melakukan ekspansi dari daerah-daerah
yang diambil alih oleh Jengiz khan dan generasinya. Namun kejayaan pada fase
ini hanya berkisar pada politik saja, sedangkan ilmu pengetahuan sedikit
ditemukan pada fase ini, sementara tharekat mempunyai pengaruh besar
pada umat Islam.[16]
Pada fase ini belum bisa menguasai
Barat dan Eropa secara keseluruhan karena memang beda kondisi dengan kemajuan
Islam I yang pada waktu itu barat dan Eropa belum punya kekuatan. Sehingga pada
fase ini barat sulit dikendalikan secara utuh karena barat sudah mulai bangkit
dan menyusun kekuatan.[17]
b) Fase Kemunduran
Selanjutnya, tiga kerajaan besar
sedikit demi sedikit mulai mengalami kemerosotan. Setelah Sultan Sulaiman Al
Qonuni, kerajaan Utsmani mengalami kemerosotan karena tidak ada kekuatan pada
generasi selanjutnya. Kerajaan Syafawi mendapat serangan dari raja Afghan yang
bertentangan dengannya. Sedangkan kerajaan Mughal di bawah pimpinan Aurangzeb
terjadi pemberontakan dari golongan
hindu yang mayoritas penduduk India.[18]
Dari kondisi Islam tersebut menjadi
kebalikan dari kondisi barat yang mengalami kemajuan sangat cepat. Eropa dengan
kekayaan yang diperoleh dari Amerika dan laba yang besar diperoleh dari dagang
dengan Timur jauh lebih kaya dan maju. Akhirnya pada tahun 1798 Napeleon dapat
menduduki Mesir sebagai salah satu pusat penting Islam. Jatuhnya Islam ke
tangan Barat menyadarkan dunia Islam betapa lemah, tertinggal dan
terkebelakang.[19]
c. Periode Modern (1800 M – Sekarang)
Pada masa ini disebut modern karena
dari keterbelakangan Islam itu menyadarkan para pemikir Islam untuk bangkit.
Raja dan pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan
kekuatan yang telah pincang dan membahayakan Islam. Hal ini dimulai dari
jatuhnya Napoleon di Mesir pada tahun 1810 M. pada masa ini muncul pemikiran
dan aliran pembaharu islam yang berusaha untuk mengeluarkan gagasan dan
berbagai metode sebagai upaya untuk membangkitkan kejayaan Islam yang pernah
ada di zaman klasik. Namun upaya tersebut tidak bisa menyaingi dan mengejar
kejayaan dan kemajuan yang diperoleh barat.[20]
Perbedaan antara Sejarah Kebudayaan Islam dan Sejarah Peradaban
Islam
Sehubungan
dari paparan di atas, sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara
peradaban Islam dan kebudayaan Islam. Kebudayaan berasal dari dua kata yaitu
budi dan daya. Menurut KH. Dewantara kebudayaan adalah cipta, rasa, dan karsa
manusia. Sedangkan peradaban adalah nilai-nilai kebudayaan yang menjadi
norma-norma kehidupan dan menjadi tolak ukur kepantasan masyarakat.
Jadi
perbedaan antara peradaban dan kebudayaan, yaitu: Pertama, Peradaban (hadharah,
civilization) berakar dari ide kota, kemajuan material, aspek kehalusan,
penataan sosial, dan aspek kemajuan. Kedua kebudayaan (culture,
tsaqafah) berakar dari ide nilai,
tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni, agama suatu
masyarakat.[21]
Keguanaan Mempelajari Sejarah Islam
1.
Untuk
mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal-usul khazanah budaya dan
kekayaan di bidang lainnya yang pernah diraih oleh umat islam di masa lampau
dan mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kejadian tersebut.
2.
Untuk
membentuk watak dan kepribadian umat. Sebab, dengan mempelajari Sejarah
Kebudayaan Islam generasi muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga
dari perjalanan suatu tokoh atau generasi terdahulu.
3.
Agar
siswa dapat memilah dan memilih mana aspek sejarah yang perlu dikembangkan dan
mana yang tidak perlu. Mengambil pelajaran yang baik dari suatu umat dan
meninggalkan hal-hal yang tidak baik.
4.
Agar
siswa mampu berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa
lalu yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan perkembangan,
perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya Islam di masa yang akan
datang.[22]
Pentingnya Materi Sejarah Islam
Beberapa alasan mengapa materi sejarah islam harus dikaji oleh siswa
di MTs, yaitu;
1. Dalam Al-Quran beberapa ayat memerintah manusia untuk melakukan perjalanan
ilmiyah, study dan penelitian lapangan untuk mempelajarai sejarah atau kisah
kehidupan umat manusia, agar yang baik jadi tauladan sedangkan yang buruk akan
menjadi peringatan untuk seluruh manusia. Ayat-ayat tersebut diantaranya:
نَحْن نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ القَصَصِ بِمَا
أَوْحَيْنَا إلَيْكَ هَذَا القُرْأن
وَإِنْ كُنْثَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الغَا
فِلِيْنْ (يوسف : 3)
Artinya “kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al-Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami
mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui” (QS Surat Yusuf
: 3)
Ayat di atas merupakan perintah pada seluruh umat terutama umat muslim
untuk mempelajari kisah dan cerita terdahulu. Dalam kata lain mempelajari
sejarah termasuk perintah Allah dan wajib dilakukan.
2. Memberikan pengetahuan secara luas dan mendalam kepada manusia terutama
kaum muslim yang sebagian mereka hanya membaca kitab karangan Imam Al Barjanji
yang berisi tentang perjalanan Rasulullah SAW dengan bentuk syair.
3. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan pada kaum muslim akan
kemajuan Islam dalam berbagai bidang baik yang berkaitan duniawi ataupun
ukhrawi.[23]
Analisis
Materi Sejarah Islam
1.
Identitas
Buku
a.
Judul : Sejarah Kebudayaan Islam
b.
Kurikulum
: 13
c.
Konstributor
Naskah : M. Mahbubi
d.
Penelaah
: Dr. Alimin Mesra, M.Ag
e.
Penyelia
Terbitan :
Direktorat
Pendidikan Madrasah
Direktoran
Jendral Pendidikan Islam
Kementerian
Agama Republik Indonesia
f.
Cetakan
: 1 tahun 2015
2.
Analisis
materi sejarah islam di MTs
Secara garis
besar materi yang terdapat dalam buku K13 sudah relevan berkenaan KI
(Kompetensi Inti ) dengan Kompetensi Dasar akan tetapi terdapat hal yang masih
keliru dalam pengetikan. Mungkin hal ini disebabkan terlalu terburu-burunya
proyek Kurikulum 2013, Uraian yang terdapat dalam materinya sulit dipahami, dan
mengurai tentang politik dan soal evaluasi siswa masih terlalu berat.
3.
Problem
dan strategi pembelajaran sejarah islam islam di MTs
Dalam proses
pembelajaran SKI atau sejarah islam ini guru masih banyak yang menggunakan
metode ceramah, dan bercerita mulai dari awal pembelajaran hingga akhir
pembelajaran. Sehingga hal ini memberikan pengaruhyang besar terhadap kejenuhan
peserta didik di dalam kelas. Hal ini menyebabkan mata pelajaran sejarah islam
tidak begitu diminati oleh siswa.
Kualifikasi
Guru masih banyak yang lulusan PAI, Bukan lulusan sejarah islam secara otomatis
hal ini berdapak terhadap strategi dan metode pembelajran.
Penutup
Pentingnya
mengetahui sejarah peradaban dan kebudayaan Islam adalah merupakan perintah
dari Allah sesuai ayat yang sudah disebutkan di atas kemudian Memberikan pengetahuan secara luas dan
mendalam kepada manusia terutama kaum muslim yang sebagian mereka hanya membaca
kitab karangan Imam Al Barjanji yang berisi tentang perjalanan Rasulullah SAW
dengan bentuk syair selanjutnya untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan
kebanggaan pada kaum muslim akan kemajuan Islam dalam berbagai bidang baik yang
berkaitan duniawi ataupun ukhrawi.
Yang sangat
perlu diketahu dan dipahami oleh semua umat adalah bagaimana Islam itu tumbuh
kemudian berkembang dan selanjutnya memberikan kontribusi terhadap kehidupan
umat Islam.
DAFTAR
RUJUKAN
Abuddin
Nata, 2011. Study Islam Komprehensif Jakarta: Kencana,2011.
Rusydi
Sulaiman, 2014. Pengantar Metodologi
Studi Sejarah Peradaban Islam Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Samsul
Munir Amin, 2015. Sejarah Peradaban Islam Jakarta: Amzah.
Siti
Maryam dkk, 2004. Sejarah peradaban Islam: dari Masa Klasik hingga Modern Yogyakarta: LESFI.
Tim
Kurikulum, 2016. SKL MTs Kelas VII, VIII, IX. Bangkalan: tp.
www.ermamonicaerma.blogspot
.com/2012/11/peradaban-kebudayaan
Lampiran
TEMUAN
MATERI YANG DIRASA PERLU DIEVALUASI
Sejarah
Kebudayaan Islam MTs
1.
Seharusnya
ada kejelasan usia nabi genap berapa tahun.
2.
Contoh
salah satu pengetikan yang keliru (Allah)
3.
Evaluasi dirasa sangat berat
[1] Mahasiswa
Pasca STAIN Pamekasan
[2] Samsul Munir
Amin, Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta: Amzah, 2015), 1
[3] Ibid
[4] Siti Maryam
dkk, Sejarah peradaban Islam: dari Masa Klasik hingga Modern, (
Yogyakarta: LESFI, 2004), 4
[7] Ibid.,3
[9] Ibid.,5
[11] Abuddin Nata, Study
Islam Komprehensif (Jakarta: Kencana,2011), 339-344.
[12] Ibid.,345-347
[13] Ibid.,348.
[14] Ibid.,349.
[16] Ibid.,354.
[17] Ibid.,355.
[18] Ibid.,356.
[19] Ibid.
[20] Ibid.,375
[21]
www.ermamonicaerma.blogspot .com/2012/11/peradaban-kebudayaan
[22] Tim Kurikulum,
SKL MTs Kelas VII, VIII, IX. (Bangkalan: tp. 2016), 4
EmoticonEmoticon