Senin, 12 Juni 2017

Analisis Materi Sejarah Islam di MTs



Analisis Materi Sejarah Islam di MTs
Mukimin[1]

Abstrak : Islam telah mencatat banyak hal dalam perjuangannya, sejak masa nabi hingga modern. Islam juga menadapatkan prestasi yang begitu besar mengubah kondisi dunia. Sehingga dikenal denagn tiga periodisasi Periode Klasik (650-1250), Priode Pertengahan (1250-1800), Periode Modern (1800 M Sekarang). Yang bermula dari Nabi Muhammad sebagai Rasul-NYA sebagai pembawa syariat sampai saat ini bisa merasakan bersama. Itu semua terjadi bukan atas dasar kebetulah akan tetapi hal itu penuh dengan perjuangannya. Oleh sebab itu kita perlu mengambil ibroh sebagai wahana menambah khazanah wawasan kita sebagai pijakan kita dimasa mendatang.


Kata Kunci : Sejarah, Peradaban, Kebudayaan, Islam

Pendahuluan
Sejarah Peradaban dan Kebudayaan Islam yang telah lalu menjadi catatan penting untuk ummat Islam sebagai pandangan dan `ibrah untuk kedepannya dan merupakan hal penting dalam perjalanan umat muslim, sebagai bentuk pembelajaran. Oleh sebab karenannya umat islam seharusnya tidak hanya banggaa oleh kisah kejayaan dimasa lalu akan tetapi juga harus dijadikan pijakan untuk perkebangan dimasa mendatang. Juga tidak hanya terbelenggu oleh kondisi terpuruk dimasa lalu, sehingga kita menjadi tidak memiliki rasa percayay diri. Sejarah tidak hanya sekedar catatan atau kenangan belaka yang tidak memiliki korelasi dalam perkembangan kehidupan kita. Akan tetapi memiliki kontribusi strategi untuk kita bisa melakukan perubahan dimasa mendatang.
Pengertian Sejarah
Menurut Williyam H. Frederick dan Soeri Soeroto (ed) Sejarah berasal dari bahasa arab “Syajaratun” artinya Pohon.  Apabila digambarakan secara sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki cabang dan ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat, yang berasal dari bahasa arab.[2]
Bersamaan dengan masuknya budaya Barat kedunia Islam, diadobsilah beberapa kata dalam bahasa asing yang ekuivaln dengan makna sejarah, Sejarah disebut histoire (Prancis), historie (Belanda), dan history ( Inggris), kata tersebut berasal dari Yunani, istoria yang berarti ilmu. Dan dalam bahasa Arab dikenal dengan tarikh, yang berasal dari akar kata ta’rihk dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu.[3]
Moh. Ali Menegaskan bahwa sejarah merupakan tiga hal yang bulat meliputi:
a.       Kejadian peristiwa seluruhnya berhubungan dengan yang nyata dalam manusia.
b.      Cerita yang tersusun secara sistematis dari kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa umum dan
c.       Ilmu yang bertujuan menyelidiki perkembangan negara-negara, peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian lampau.[4]
Sejarah juga di definisikan sebagai catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau (event the past). Ibnu Khaldun mendefinisikan sejarah adalah catatan tentang masyarakat atau peradaban dunia pada perubahan-perubahan yang terjadi pada watakn manusia seperti keramah tamahan, solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan rakyat lain dengan akibat timbulnya beberapa kerajaan dan negara dengan tingkah bermacam-macam; tentang bermacam-macamnya kegiatan dan jabatan seseorang, baik untuk mencapai penghidupan maupun dalam berbagai ilmu pengetahuan; dan pada umumnya, tentang perubahan yang terjadi pada watak masyarakat.[5]
Menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran masa lau tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiyah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah berlalu itu.[6]
Dalam setiap pengertian sejarah di atas ternyata masih sangat terlalu luas sehingga perlu adanya pembatasan-pembatasan. Oleh karenanya, sejarah harus diartikan sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan pada tempat tertentu. Dengan demikian, muncullah kajian sejarah suku bangsa tertentu, di tempat tertentu, atau pada zaman tertentu seperti sejarah bangsa Eropa, sejarah Yunani, sejarah Islam, dan lain-lain. Selanjutnya dalam sejarah juga memilki nilai dan arti yang dibentuk dan membentuk manusia itu sendiri. Menggunakan sejarah sebagai pegangan akan menimbulkan beberapa analisis dalam suasana budaya sejarah tersebut.[7]
1.      Metode Sejarah
Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.[8]
a.       Metode Penggalian Sejarah
Penggalian sejarah pada umumya menggunakan metode lisan, observasi, dan dokumenter.
b.      Metode Penulisan Sejarah
Dalam penulisan sejarah pada umumnya menggunakan metode deskriptif, komparatif, dan analisis sintesis.[9]  
Untuk mendapatkan data histori yang akurat maka dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung yang akan memperkuat keberadaan sejarah.
Ilmu yang dibutuhkan dalam ilmu sejarah dibagi menjadi dua bagian:
a.       Ilmu-ilmu Dasar Sejarah (auxillary disciplines)
Ilmu-ilmu dasar sejarah meliputi paleografi, diplomatik, epigrafi, kronologis, sigilografi, heraldry, numismatic, geneologi.
b.      Ilmu-ilmu Bantu Sejarah (auxillary sciences)
Ilmu-ilmu Bantu Sejarah meliputi geografi, sosiologi, antropologi, arkeologi, ilmu sejarah.

Sejarah peradaban merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah dipikirkan dan dikerjakan di lapangan peradaban pada masa lampau. Sejarah peradaban itulah yang mengurai masa lalu dan masa sekarang. Sehingga dari beberapa uraian tersebut perlu diklasifikasi bagian-bagian yang positif dan negatif. Terutama di era global ini dituntut adanya peradaban yang mampu think international and act national.
Oleh karenanya sejarah peradaban Islam erat kaitannya dengan beberapa ilmu, antara lain adalah geografi, sosiologi, antropologi, analogi, dan ilmu sejarah.[10]
2.      Periodisasi Sejarah Islam
Periode sejarah peradaban Islam dibagi menjadi tiga yaitu; periode klasik, priode pertengahan, dan priode modern.
a.       Periode Klasik (650-1250)
1)      Masa Kemajuan Islam
Pada masa kemajuan Islam ini dihuni oleh a) Khulafa Al Rasyidin (632-661), b) Dinasti Umayyah (661-750), c) Dinasti Abbasiyah (750-1250). Periode dari masa kemajuan ini selama 600 tahun. Dari tiga dinasti tersebut banyak kontribusi berbagai bidang yang diberikan untuk kemajuan Islam itu sendiri diantaranya bidang keagamaan keagamaan, administrasi, ekonomi, keilmuan, pendidikan dan perdaban dan kebudayaan. Namun dari kesemua itu tidak lepas pula dengan konflik baik internal ataupun eksternal.
Dari segi keagamaan, misalnya pengumpulan dan penulisan Al-Quran di masa Khulafa al-Rasyidin, pengumpulan dan penulisan hadits di masa dinasti Abbasiyah, serta dakwah menyebarkan ajaran Islam. Dari segi administrasi misalnya yang telah dilakukan pada masa dinasti Amawiyah. Beberapa kontribusi dari tiga priode tersebut mampu memasuki kejayaan di seluruh penjuru dunia.[11]
2)      Masa Disintegrasi (1000 – 1250 M)
Masa disintegrasi dalam arti perpecahan politik dan sulitnya mempersatukan dunia Islam yang sangat luas dengan pusat pemerintahan di Baghdad. Sebenarnya disintegrasi ini sudah terjadi pada akhir zaman Bani Umayyah. Namun puncaknya ada ketika dinasti Abbasiyah. Beberapa daerah yang jauh dari pusat pemerintah di Damaskus mulai menjauh dan memisahkan diri dari kekuasaan khilafah dan menjadi dinasti-dinasti kecil diantaranya adalah dinasti Idris oleh Idris bin Abdullah, dinasti Aghlabi oleh Ibrahim bin Aghlabi, dinasti yang didirikan Ahmad Tulun, dinasti Ikhsyid di Mesir, dinasti Buwaihi oleh Ahmad bin Buwaihi, dinasti Saljuk setelah Buwaihi, di Spanyol oleh Abd Rahman dari dinasti Amawiyah dan lain sebagainya.[12]
Dari semua dinasti-dinasti kecil itu ternyata merupakan tentara pengawal khalifah di masa Abbasiyah. Hal ini merupakan sebuah pemberontakan yang selanjutnya dilakukan oleh Syi`ah. Aksi pertentangan Syi`ah ini dimulai dengan pemberontakan kaum Zanj (budak Afrika yang bekerja di pertambangan di Irak di bawah pimpinan Ali bin Muhammad.[13]
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa disintegrasi dalam politik menyebabkan disintegrasi peradaban, kebudayaan bahkan juga agama. Dampak negatif itu menunjukkan sikap eksklusif, egois, saling menjatuhkan dan merendahkan satu sama lain. Namun dari disintegrasi itu ternyata ada sisi positifnya yaitu munculnya bermacam-macam peradaban dan kebudayaan dari daerah kecil itu dengan berlomba-lomba untuk menunjukkan kehebatan masing-masing kelompok, seperti halnya di Kairo, Cordova di Spanyol dan lain-lain.[14]
b.      Priode Pertengahan (1250-1800)
1)      Masa Kemunduran I (1250-1500 M)
Masa ini merupakan hancurnya kejayaan Islam dimulai dengan munculnya Jengiz khan yang berasal dari Mongolia yang menyerang satu persatu kerajaan Islam. Penyerangan tersebut berlanjut sampai pada ke Eropa dan Asia secara turun menurun oleh anak turunnya. Namun goncangnya kejayaan tersebut, Jengiz khan bukan satu-satunya faktor, selain itu ada perebutan kekuasaan antara sesama dinasti dinasti kecil, contohnya saja di Mesir, Khilafah Fatimiyah digantikan oleh Salah Al Din yang mengembalikann kembali ajaran Sunni.[15]  
2)      Masa Tiga Kerajaan Besar
a)      Fase Kemajuan (1500-1700)
Fase kemajuan Islam II ini ada pada tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Ustmani di Turki, kerajaan Syafawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India. Tiga kerajaan besar ini banyak melakukan ekspansi dari daerah-daerah yang diambil alih oleh Jengiz khan dan generasinya. Namun kejayaan pada fase ini hanya berkisar pada politik saja, sedangkan ilmu pengetahuan sedikit ditemukan pada fase ini, sementara tharekat mempunyai pengaruh besar pada umat Islam.[16]
Pada fase ini belum bisa menguasai Barat dan Eropa secara keseluruhan karena memang beda kondisi dengan kemajuan Islam I yang pada waktu itu barat dan Eropa belum punya kekuatan. Sehingga pada fase ini barat sulit dikendalikan secara utuh karena barat sudah mulai bangkit dan menyusun kekuatan.[17]
b)      Fase Kemunduran
Selanjutnya, tiga kerajaan besar sedikit demi sedikit mulai mengalami kemerosotan. Setelah Sultan Sulaiman Al Qonuni, kerajaan Utsmani mengalami kemerosotan karena tidak ada kekuatan pada generasi selanjutnya. Kerajaan Syafawi mendapat serangan dari raja Afghan yang bertentangan dengannya. Sedangkan kerajaan Mughal di bawah pimpinan Aurangzeb terjadi pemberontakan  dari golongan hindu yang mayoritas penduduk India.[18]
Dari kondisi Islam tersebut menjadi kebalikan dari kondisi barat yang mengalami kemajuan sangat cepat. Eropa dengan kekayaan yang diperoleh dari Amerika dan laba yang besar diperoleh dari dagang dengan Timur jauh lebih kaya dan maju. Akhirnya pada tahun 1798 Napeleon dapat menduduki Mesir sebagai salah satu pusat penting Islam. Jatuhnya Islam ke tangan Barat menyadarkan dunia Islam betapa lemah, tertinggal dan terkebelakang.[19]
c.       Periode Modern (1800 M Sekarang)
Pada masa ini disebut modern karena dari keterbelakangan Islam itu menyadarkan para pemikir Islam untuk bangkit. Raja dan pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan kekuatan yang telah pincang dan membahayakan Islam. Hal ini dimulai dari jatuhnya Napoleon di Mesir pada tahun 1810 M. pada masa ini muncul pemikiran dan aliran pembaharu islam yang berusaha untuk mengeluarkan gagasan dan berbagai metode sebagai upaya untuk membangkitkan kejayaan Islam yang pernah ada di zaman klasik. Namun upaya tersebut tidak bisa menyaingi dan mengejar kejayaan dan kemajuan yang diperoleh barat.[20]

Perbedaan antara Sejarah Kebudayaan Islam dan Sejarah Peradaban Islam
Sehubungan dari paparan di atas, sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara peradaban Islam dan kebudayaan Islam. Kebudayaan berasal dari dua kata yaitu budi dan daya. Menurut KH. Dewantara kebudayaan adalah cipta, rasa, dan karsa manusia. Sedangkan peradaban adalah nilai-nilai kebudayaan yang menjadi norma-norma kehidupan dan menjadi tolak ukur kepantasan masyarakat.
Jadi perbedaan antara peradaban dan kebudayaan, yaitu: Pertama, Peradaban (hadharah, civilization) berakar dari ide kota, kemajuan material, aspek kehalusan, penataan sosial, dan aspek kemajuan. Kedua kebudayaan (culture, tsaqafah)  berakar dari ide nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni, agama suatu masyarakat.[21]
Keguanaan Mempelajari Sejarah Islam
1.      Untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal-usul khazanah budaya dan kekayaan di bidang lainnya yang pernah diraih oleh umat islam di masa lampau dan mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kejadian tersebut.
2.      Untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Sebab, dengan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam generasi muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari perjalanan suatu tokoh atau generasi terdahulu.
3.      Agar siswa dapat memilah dan memilih mana aspek sejarah yang perlu dikembangkan dan mana yang tidak perlu. Mengambil pelajaran yang baik dari suatu umat dan meninggalkan hal-hal yang tidak baik.
4.      Agar siswa mampu berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lalu yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan perkembangan, perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya Islam di masa yang akan datang.[22]
Pentingnya Materi Sejarah Islam
Beberapa alasan mengapa materi sejarah islam harus dikaji oleh siswa di MTs, yaitu;
1.      Dalam Al-Quran beberapa ayat memerintah manusia untuk melakukan perjalanan ilmiyah, study dan penelitian lapangan untuk mempelajarai sejarah atau kisah kehidupan umat manusia, agar yang baik jadi tauladan sedangkan yang buruk akan menjadi peringatan untuk seluruh manusia. Ayat-ayat tersebut diantaranya:
نَحْن نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ القَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إلَيْكَ  هَذَا القُرْأن وَإِنْ كُنْثَ مِنْ قَبْلِهِ  لَمِنَ الغَا فِلِيْنْ (يوسف : 3)
Artinya “kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui” (QS Surat Yusuf : 3)
Ayat di atas merupakan perintah pada seluruh umat terutama umat muslim untuk mempelajari kisah dan cerita terdahulu. Dalam kata lain mempelajari sejarah termasuk perintah Allah dan wajib dilakukan.
2.      Memberikan pengetahuan secara luas dan mendalam kepada manusia terutama kaum muslim yang sebagian mereka hanya membaca kitab karangan Imam Al Barjanji yang berisi tentang perjalanan Rasulullah SAW dengan bentuk syair.
3.      Untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan pada kaum muslim akan kemajuan Islam dalam berbagai bidang baik yang berkaitan duniawi ataupun ukhrawi.[23]
Analisis Materi Sejarah Islam
1.      Identitas Buku
a.       Judul  : Sejarah Kebudayaan Islam
b.      Kurikulum : 13
c.       Konstributor Naskah : M. Mahbubi
d.      Penelaah : Dr. Alimin Mesra, M.Ag
e.       Penyelia Terbitan :
Direktorat Pendidikan Madrasah
Direktoran Jendral Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
f.       Cetakan : 1 tahun 2015
2.      Analisis materi sejarah islam di MTs
Secara garis besar materi yang terdapat dalam buku K13 sudah relevan berkenaan KI (Kompetensi Inti ) dengan Kompetensi Dasar akan tetapi terdapat hal yang masih keliru dalam pengetikan. Mungkin hal ini disebabkan terlalu terburu-burunya proyek Kurikulum 2013, Uraian yang terdapat dalam materinya sulit dipahami, dan mengurai tentang politik dan soal evaluasi siswa masih terlalu berat.
3.      Problem dan strategi pembelajaran sejarah islam islam di MTs
Dalam proses pembelajaran SKI atau sejarah islam ini guru masih banyak yang menggunakan metode ceramah, dan bercerita mulai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Sehingga hal ini memberikan pengaruhyang besar terhadap kejenuhan peserta didik di dalam kelas. Hal ini menyebabkan mata pelajaran sejarah islam tidak begitu diminati oleh siswa.
Kualifikasi Guru masih banyak yang lulusan PAI, Bukan lulusan sejarah islam secara otomatis hal ini berdapak terhadap strategi dan metode pembelajran.
Penutup
Pentingnya mengetahui sejarah peradaban dan kebudayaan Islam adalah merupakan perintah dari Allah sesuai ayat yang sudah disebutkan di atas kemudian Memberikan pengetahuan secara luas dan mendalam kepada manusia terutama kaum muslim yang sebagian mereka hanya membaca kitab karangan Imam Al Barjanji yang berisi tentang perjalanan Rasulullah SAW dengan bentuk syair selanjutnya untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan pada kaum muslim akan kemajuan Islam dalam berbagai bidang baik yang berkaitan duniawi ataupun ukhrawi.
Yang sangat perlu diketahu dan dipahami oleh semua umat adalah bagaimana Islam itu tumbuh kemudian berkembang dan selanjutnya memberikan kontribusi terhadap kehidupan umat Islam.




DAFTAR RUJUKAN

Abuddin Nata, 2011. Study Islam Komprehensif Jakarta: Kencana,2011.
Rusydi Sulaiman, 2014.  Pengantar Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Samsul Munir Amin, 2015. Sejarah Peradaban Islam Jakarta: Amzah.
Siti Maryam dkk, 2004. Sejarah peradaban Islam: dari Masa Klasik hingga Modern  Yogyakarta: LESFI.
Tim Kurikulum, 2016. SKL MTs Kelas VII, VIII, IX. Bangkalan: tp.
www.ermamonicaerma.blogspot .com/2012/11/peradaban-kebudayaan






















Lampiran

TEMUAN MATERI YANG DIRASA PERLU DIEVALUASI
Sejarah Kebudayaan Islam MTs

1.      Seharusnya ada kejelasan usia nabi genap berapa tahun.





2.      Contoh salah satu pengetikan yang keliru (Allah)






3.      Evaluasi dirasa sangat berat





[1] Mahasiswa Pasca STAIN Pamekasan
[2] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta: Amzah, 2015), 1
[3] Ibid
[4] Siti Maryam dkk, Sejarah peradaban Islam: dari Masa Klasik hingga Modern, ( Yogyakarta: LESFI, 2004), 4
[5] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, 2.
[6] Ibid.
[7] Ibid.,3
[8] Ibid.
[9] Ibid.,5
[10] Ibid.,8
[11] Abuddin Nata, Study Islam Komprehensif (Jakarta: Kencana,2011), 339-344.
[12] Ibid.,345-347
[13] Ibid.,348.
[14] Ibid.,349.
[15] Ibid.,350.
[16] Ibid.,354.
[17] Ibid.,355.
[18] Ibid.,356.
[19] Ibid.
[20] Ibid.,375
[21] www.ermamonicaerma.blogspot .com/2012/11/peradaban-kebudayaan
[22] Tim Kurikulum, SKL MTs Kelas VII, VIII, IX. (Bangkalan: tp. 2016), 4
[23] Abuddin Nata, Study Islam Komprehensif, 333-336


EmoticonEmoticon

Headline